Selasa, 21 September 2010

Puisi Ekohm Abiyasa di Reuni II 2010


Tentang Telaga Persahabatan

aku disini.. menanti resah senja
bersama kilau pena yang tak kunjung selesai-selesai
masih disini.. tentang kilau telaga (juga)
yang merah merona berkobar semangat api

aduhai indah sekali
lain waktu kita dayung sampan
di telaga persahabatan
rasanya membuncah dalam hati

siap bekal buat nanti
gelombang riak kecil yang membesar menakutkan
pegang erat tali sampan
kita kayuh sampai tujuan..
sampai ujung mulut samudera hati

***

1)
mengurai pancaran kata
kala senja
kala siluetnya menerangkan ketiadaan
akan suatu perbuatan
nanti
kita berpikir
bahwa senja itu adalah temaram lampu hidup kita suatu saat nanti
betapa mudah menangkap sinyal itu
yang menelusup pada masa depan

2)
menari-nari bersama hembusan sepoi angin waktu
berputar-putar mengelilingiku
seakan menuntunku pada sebuah jalan yang aku belum ketahui
lalu langit mulai temaram
menerjalkan kenangan
dia berputar terus menarikku pelan-pelan
dan sampai embun bersinar terang menyilaukan kedua mataku kala pagi

3)
bergulat berseri bertautan berkali
meski hidup tak
hanya memaki tak
hanya berdiri tak
hanya bergumul lumpur tak
saban hari adalah tetesan keringat yang mahal dicairkan
menetes menapak setapak jalan
pada keabadian menuju

penuh peluh
menyeluruh pada kesungguhan
ada tersimpul atau tersirat makna
kita hidup sungguh
pada putaran roda yang maha daya kuasa
kembali menjadi sebuah teka-teki akhirnya
dan kita tiada tahu

5)
ada secercah harapan
kala mentari menggoyang suasana dan mengaduk-aduk perasaan
menenggelamkan tulang sumsum
prinsip tegak harus
berlari untuk mengejar yang tertinggalkan
4)
biar senyum terpahat selalu dihari yang akan datang kawan

6)
lagi dan terus mengulang seperti hari kemarin
bahwa tak ada yang bisa mencegah
bahwa tak ada yang abadi
siluet menentramkan hati
seperti merah darah

7)
pada permulaan malam
senja semakin temaram
menikam bertubi malam
meninggi hasrat kelam

8)
pada larik sajak kita berdendang
ketika matahari tenggelam menelan
kata ikut berhamburan menyemburat ke langit imajinasi padang
luas jauh yang terjangkau yang terikatkan sebuah persahabatan

9)
begitu seterusnya tanpa kita pikirkan
berlalu berlalu berlalu dan tiada terhiraukan
menanti hari senja dan hari senja hari
setia disini

10)
senyap sunyi memanggil pulang kesendirian
sebelum meniti hafal jalan-jalan pulang berkabut tebal keraguan
kutitipkan asa sejenak
kupintal mengerak jarak

11)
bertebar rasa rindu
setudung senja mengelam muram temaram
biarkan aku berkelahi dengan kabut-kabut itu
memenangkan cahaya dipertengahan malam yang kian menenggelamkan

12)
dahaga telah melewati batas
ingin rasanya menghembus dalam-dalam napas
tinggal separuh saja menghela haluan menuju atas
bercengkerama dengan banyak kabut dan siluet yang mulai meretas
semoga kelak mendapatkan yang pantas
tentang cita berbingkai kenangan dan cinta yang kandas
Karanganyar, 19 September 2010


*) Ekohm Abiyasa


Blog alumni MAN Kra: http://imankra.multiply.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan Anda.

Salam,

Admin